Seluruh liturgi Gereja Katolik berkisar seputar sakramen-sakramen, khususnya Sakramen Ekaristi (Misa). Menurut Katekismus Gereja Katolik No. 1131, “Sakramen adalah tanda rahmat yang efektif, yang diadakan oleh Kristus dan dipercaya kepada Gereja; lewat sakramen tadi hidup ilahi diberikan kepada kita” Seluruh hidup liturgi Gereja Katolik berpusat pada 7 (tujuh) sakramen, yaitu:
1. Sakramen Baptis
2. Sakramen Krisma
3. Sakramen Ekaristi
4. Sakramen Tobat
5. Sakramen Pengurapan Orang Sakit
6. Sakramen Tahbisan
7. Sakramen Perkawinan
Katekismus Gereja Katolik No. 1210 juga mengatakan,”Tujuh Sakramen menyentuh semua tahap dan semua peristiwa penting dalam hidup kristiani; memberi kehidupan dan menumbuhkannya, menyembuhkan dan memberikan perutusan kepada hidup imam orang kristiani” Dari 7 Sakramen ini ada 3 yang bersifat tetap atau meterai, yaitu Sakramen Baptis, Krisma dan Tahbisan Suci. Meteraii itu “tidak dapat hilang” sehingga sakramen-sakramen itu tidak boleh diterima lebih dari satu kali. Sedangkan Sakramen Ekaristi dianggap sebagai “Sakramen dari sakramen-sakramen” karena seluruh Sakramen tertuju kepada Sakramen Ekaristi ini. Apa yang diakui oleh setiap umat Katolik dalam “Syahadat Para Rasul”, dikomunikasikan oleh Sakramen-sakramen tersebut. Sakramen-sakramen adalah merupakan sarana Allah dalam memberikan kita hidup baru dan kekuatan dalam hidup baru tersebut.
Ke-tujuh sakramen itu dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Sakramen Inisiasi (Baptis, Krisma dan Ekaristi)
2. Sakramen Penyembuhan (Pengakuan dosa dan Pengurapan orang sakit)
3. Sakramen Pelayanan (Tahbisan Suci dan Perkawinan)
Menurut Presbyterorum Ordinis 5 dan Lumen Gentium 11, perayaan Sakramen Ekaristi merupakan “sumber dan puncak” dari seluruh pewartaan Injil dan seluruh hidup kristiani. Namun masih banyak sekali umat Katolik yang belum mengerti sungguh-sungguh arti dari Sakramen ini.
1. Sakramen Baptis
2. Sakramen Krisma
3. Sakramen Ekaristi
4. Sakramen Tobat
5. Sakramen Pengurapan Orang Sakit
6. Sakramen Tahbisan
7. Sakramen Perkawinan
Katekismus Gereja Katolik No. 1210 juga mengatakan,”Tujuh Sakramen menyentuh semua tahap dan semua peristiwa penting dalam hidup kristiani; memberi kehidupan dan menumbuhkannya, menyembuhkan dan memberikan perutusan kepada hidup imam orang kristiani” Dari 7 Sakramen ini ada 3 yang bersifat tetap atau meterai, yaitu Sakramen Baptis, Krisma dan Tahbisan Suci. Meteraii itu “tidak dapat hilang” sehingga sakramen-sakramen itu tidak boleh diterima lebih dari satu kali. Sedangkan Sakramen Ekaristi dianggap sebagai “Sakramen dari sakramen-sakramen” karena seluruh Sakramen tertuju kepada Sakramen Ekaristi ini. Apa yang diakui oleh setiap umat Katolik dalam “Syahadat Para Rasul”, dikomunikasikan oleh Sakramen-sakramen tersebut. Sakramen-sakramen adalah merupakan sarana Allah dalam memberikan kita hidup baru dan kekuatan dalam hidup baru tersebut.
Ke-tujuh sakramen itu dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Sakramen Inisiasi (Baptis, Krisma dan Ekaristi)
2. Sakramen Penyembuhan (Pengakuan dosa dan Pengurapan orang sakit)
3. Sakramen Pelayanan (Tahbisan Suci dan Perkawinan)
Menurut Presbyterorum Ordinis 5 dan Lumen Gentium 11, perayaan Sakramen Ekaristi merupakan “sumber dan puncak” dari seluruh pewartaan Injil dan seluruh hidup kristiani. Namun masih banyak sekali umat Katolik yang belum mengerti sungguh-sungguh arti dari Sakramen ini.
Comment Form under post in blogger/blogspot